![]() | Today | 285 |
![]() | Yesterday | 852 |
![]() | This week | 2897 |
![]() | Last week | 3715 |
![]() | This month | 18771 |
![]() | Last month | 25516 |
![]() | All days | 1088402 |
Apakah biji kakao Indonesia diapresiasi Dunia? |
JAKARTA-KAKAO INDONESIA. Kakao fermentasi Indonesia kini semakin dikenal dunia, dimana kakao fermentasi Indonesia memiliki ciri khas rasa dan aroma yang berbeda. Sehingga tidak heran single origin kita disebut di produk Mereka sebagai bentuk apresiasi. Dalam Webinar Gamal Institute yang bertajuk “Strategi Penyelamatan Kakao Indonesia”, Rabu (19/09/2022), Agung Widi (Direktur Yayasan Kalimajari) menyebutkan bahwa benar kakao Indonesia diapresiasi dunia dengan menyebutkan Indonesia sebagai single origin pada kemasan produk mereka. Swedia, Swiss, Hongkong, Itali, Belanda, Prancis, dan Jerman mencantumkan Bali Indonesia sebagai single originnya. Begitupun dengan Belgia yang tidak hanya mencantumkan hal tersebut tetapi juga membawa Indonesia pada nama brandnya yaitu “Cinta Chocolate”. Indonesia semakin dikenal karena kakao fermentasi yang diekspornya memiliki aroma dan rasa yang khas. Hal ini dibuktikan dengan lolosnya delapan kakao Indonesia di Indonesian National Cocoa of Excellence 2021 yang mana ini merupakan penghargaan bergensi di Dunia yang diumumkan di Paris. 8 pemenang ini lolos disaring dari 38 sample di seluruh Indonesia. Kakao Aceh sangat kuat dengan spicy (rempah), NTT tidak tergantikan creamynya, Jembrana Bali rasa honey dan banananya. Kampung Merasa, Berau, Kalimantan Timur dengan fresh woodnya. Hebat bukan? Inilah Jawaban dari pertanyaan dimana daya saing kakao fermentasi Indonesia. (TW) |