![]() | Today | 339 |
![]() | Yesterday | 852 |
![]() | This week | 2951 |
![]() | Last week | 3715 |
![]() | This month | 18825 |
![]() | Last month | 25516 |
![]() | All days | 1088456 |
Inilah Prospek Kakao Indonesia di Tahun 2023 |
JAKARTA- KAKAO INDONESIA. Indonesia merupakan salah satu negara peodusen kakao terbesar di dunia. Namun diantara negara produsen lain Indonesia menajdi satu-satunya produsen kakao yang produksinya turun. Meskipun begitu kakao masih menjadi komoditi yang menarik untuk dikembangkan di tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Sutanto Abdullah, ketua umum Dewan Kakao Indomesia dalam kegiatan Perkebunan Outlook 2023 Gamal Institute yang bertajuk "Prospek Komoditas Unggulan Perkebunan Tahun 2023", Kamis (26/01/2023). Permintaan akan kakao masih cukup tinggi baik itu di dalam negeri maupun dunia. Akan tetapi produksi kakao Indonesia masih belum bisa memenuhi kebutuhan. Melihat rata-rata luas lahan kakao di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik 2021 seluas 1.642.506,3 Ha, yang mana di tahun 2022 dilakukan pengembangan seluas 5.450 Ha. ini menunjukan bahwa secara luasan lahan kakao mengalami kenaikan, namun produktivitas kakao cukup rendah. Dibandingkan negara produsen lain seperti Netherland, Jerman, USA, Brazil, Ghana, Malaysia, Indonesia menjadi negara produsen yang memiliki produktivitas kakao lebih rendah. Dapat dikatakan juga bahwa pertumbuhan ekspor kakao Indonesia cenderung stagnan untuk tahun ini. Menurut Susanto Abdullah produksi kakao untuk tahun 2023 ini kemungkinan pada angka 4-5 juta ton / tahun, dengan harga yang tidak terlalu jauh dari harga sebelumnya yakni pada kisaran 2,4-2,6 US Dolar/kg. Pengenalan teknologi yang lebih baik dalam budidaya dan pengolahan kakao harus terus diberikan kepada petani, selain itu lingkungan pendukung juga perlu untuk diperhatikan meliputi kombinasi kelembagaan, kebijakan, regulasi dan infrastruktur yang mendukung produksi kakao. Dimana kakao ini cukup unik karena harganya diatur oleh regulasi. Melihat hal tersebut, Kakao masih menjadi komoditi yang menarik untuk dikembangkan dimana prospeknya masih terbilang baik karena permintaan akan biji kakao di dalam maupun luar negeri selalu meningkat. (Tri Widianingsih) |