![]() | Today | 299 |
![]() | Yesterday | 852 |
![]() | This week | 2911 |
![]() | Last week | 3715 |
![]() | This month | 18785 |
![]() | Last month | 25516 |
![]() | All days | 1088416 |
Ingin Berdayakan Petani, Pengusaha Ini Olah Cokelat dari Rumah |
JAKARTA- KAKAO INDONESIA. Berawal dari keinginan membantu memasarkan cokelat yang diproduksi oleh kelompok tani asa Payakumbuh, Sumatera Eka Novitri mencoba merambah pasar Jakarta pada tahun 2017. Ia merasa prihatin kenapa cokelat yang dioleh dari biji kakao pemenang Cocoa of Excellent dari Prancis di tahun 2015 kurang dikenal di Indonesia. Tahun 2017 pengusaha yang tinggal di Pamulang Tangerang Selatamt ini memutuskan merubah kemasan dan dipasarkan di Hotel Shangrilla. Ternyata respon tamu asing cukup baik. "Kondisi demikian mendorong saya mengembangkan unit pengolahan biji kakao. Sehingga cokelat tidak lagi mendapatkan kiriman cokelat dari Payakumbuh karena resiko kerusakan cukup besar", jelas Eka. Setelah sukses memenangkan kontes mendapatkan hibah dari Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, Facebook dan Bank Indonesia, Eka, kemudian membeli alat pengolahan dan merubah kemasan. Sehingga biji kakao diolah langsung diproduksi. "Kami bisa mengolah 4,5 kg biji kakao untuk memproduksi 100 piece cokelat dengan varian 100 %, 80 %, 50 % sejak tahun 2020. Produk dipasarkan dengan mereka Bale Sehat utk pure chocolate. Sementara Rizcolat dipasarkan dengan varian cokelat rosella, cokelat kacang, cokelat moccacino dan cokelat dengan selai kacang. Serta varian caramelized cocoa nibs dan bubuk cokelat. Ternyata produks tersebut mendapatkan respon cukup bagus dan terjual sampai ke seluruh provinsi Indonesia serta ke Malaysia dan Singapura, Taiwan dan Jepang. "Kedepan kami ingin meningkatkan kapasitas dan membeli alat baru", kata Eka. Semoga bisa terwujud. |