![]() | Today | 501 |
![]() | Yesterday | 1622 |
![]() | This week | 2123 |
![]() | Last week | 8824 |
![]() | This month | 20508 |
![]() | Last month | 27558 |
![]() | All days | 349143 |
Penyebab Malformasi Tunas Ranting Kakao |
![]() |
![]() |
YOGYAKARTA-KAKAO INDONESIA. Para peneliti dari Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada mencoba melakukan penelitian terhadap malformasi tunas ranting kakao. Sebagaimana kasus yang ditemukan di pertanaman kakao PT Pagilaran di Samigaluh, Kulon Progo, DIY dan Segayung, Jawa Tengah. Gejala penyakit ini ditemukan di tanaman muda, tanaman yang sudah produktif, tanaman tua atau pembibitan. Dimana tangkai daun membengkak serta bagian ranting yang tumbuh pada bagian pangkal tunas. Selain itu pertumbuhan daun tidak simetris serta keriting. Gejala lanjut yang dialami yaitu pertumbuhan daun merosot dan pertumbuhan tanaman jadi terhambat. Banyak ranting tanaman buah yang terserang dan membentuk cabang yang banyak serta ditumbuhi daun kecil. Penyakit ini bisa tersebar dengan luas di perkebunan dan menyebabkan gejala yang lebih parah. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui penyebabnya dan cara tepat pengolahannya. Penelitian yang dilakukan yaitu penularan menggunakan Planococcus sp., aplikasi insektisida serta penyambungan tanaman sehat dengan ranting yang bergejala. Nyatanya penularan dengan penyambungan serta penularan menggunakan serangga tidak membuat tanaman bergejala. Dilakukan pula memotong tunas sakit lalu disemprot menggunakan insektisida, dan hasilnya tunas muda tumbuh tidak menunjukkan gejala malformasi. Diduga kuat jika malformasi pada tunas dan ranting kakao disebabkan oleh racun melalui serangga. |