![]() | Today | 733 |
![]() | Yesterday | 1606 |
![]() | This week | 6200 |
![]() | Last week | 4657 |
![]() | This month | 14711 |
![]() | Last month | 23036 |
![]() | All days | 918987 |
Saatnya Petani Kakao Membentu Koperasi |
JAKARTA-KAKAO INDONESIA. Keberadaan koperasi kakao boleh dikatakan sangat langka. Kalaupun ada, kondisinya tidak semuanya cukup baik. Namun membangun koperasi kakao sudah menjadi keharusan untuk mengatasi sulitnya memasarkan biji kakao dengan harga menarik. Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) di Kabupaten Jembrana merupakan salah satu dari sekian banyak kelembagaan petani yang sukses melakukan ekspor biji kakao secara langsung ke Prancis. Demikian juga dengan Koperasi Kakao Mitra Agribisnis Mandiri (MAM) yang berhasil memasarkan kakao premium dengan harga menarik bekerjasama dengan artisan cokelat. Hanya tidak banyak inisiatif membentuk koperasi di perkebunan kakao. Padahal dengan memiliki koperasi maka hasil panen petani dapat dikumpulkan secara kolektif untuk diolah dengan standar sesuai kebutuhan buyer. Selain itu dengan adanya koperasi akan memudahkan buyer menjalin kemitraan. Pasalnya satu koperasi bisa mewadahi anggota hingga ribuan orang, dan mengelola ratusan ha. Selain pembinaan petani menjadi lebih mudah. Jadi untuk mewujudkan tata niaga kakao yang lebih baik, maka sangat dibutuhkan koperasi kakao yang ditangani secara profesional. Sebaiknya melibatkan entrepreneur muda dalam pengelolaan koperasi ini.
|