![]() | Today | 391 |
![]() | Yesterday | 852 |
![]() | This week | 3003 |
![]() | Last week | 3715 |
![]() | This month | 18877 |
![]() | Last month | 25516 |
![]() | All days | 1088508 |
Strategi Sektor Perkebunan Kakao dalam Melewati Pandemi |
JAKARTA-KAKAO INDONESIA. Sub sektor perkebunan kakao dimasa Covid-19 winner or looser? bukan hanya dalam perkebunan saja namun pada semua sub sektor perindustrian mengalami hal serupa. Maka para pelaku perkebunan harus bisa memanfaatkan masa pandemi ini menjadi momentum peningkatan kesejahteraan petani. Beberapa dampak Covid-19 terhadap sektor perkebunan kakao yang disampaikan oleh Prof. Laode Asrul diantaranya, stabilitas harga kakao ini mengalami penurunan harga referensi dan HPE biji kakao, yang disebabkan karena melemahnya harga internasional. Kemudian adanya perubahan rantai pasok pangan yang jalur pasoknya banyak menuju pasar modern berbasis online, dan transaksi dalam menggunakan platform digital meningkat pesat. Kemudian terhambatnya kegiatan ekspor karena adanya pembatasan perdagangan dari berbagai negara. “Kita harus mempunyai strategi dalam sektor perkebunan kakao pada masa pandemi ini. Yang pertama yaitu dengan mengubah stategi pemasaran dengan memperluas target pasar dan pasar berbasis online. Kedua, meningkatkan fasilitas produksi dan konsumsi seperti mesin, subsidi pupuk, benih. Ketiga, Optimasi distribusi dan pentingnya protokol logistik terutama dalam penanganan Covid. Keempat, meningkatkan kapasitas industri, membuat penguatan kelembagaan petani dan terakhir kerjasama antar stakeholder” jelasnya. Dengan strategi ini diharapkan petani bisa melewati masa pandemi. Sebelum akhirnya memikirkan stategi apa yang harus dilakukan pasca Covid-19 nanti.
|