![]() | Today | 394 |
![]() | Yesterday | 852 |
![]() | This week | 3006 |
![]() | Last week | 3715 |
![]() | This month | 18880 |
![]() | Last month | 25516 |
![]() | All days | 1088511 |
Strategi Sukses Memasarkan Biji Kakao |
JAKARTA-KAKAO INDONESIA. Berbicara mengenai hasil panen Kakao, para petani juga harus menentukan penjualannya, apakah berupa kakao kering atau fermentasi. Karena keduanya memiliki harga tersendiri, di mana harga kakao kering biasanya Rp20.000 sampai Rp22.000 per kg dan kakao fermentasi dihargai Rp25.000 per kg. Tanaman kakao dapat dijadikan peluang bisnis berkelanjutan dan harus dipertahankan. "Buat koperasi tani bangun kemitraaan dengan petani melangkah secara perlahan, insyaallah kalau biji sudah bisa dijaga kualitasnya, maka banyak perusahaan yang akan melirik, biji yg kita siapkan," kata Zainuddin, petani kakao Bantaeng pada diskusi (5/6). "Kalau pemasaran, saya selama ini dalam bentuk biji kering tapi bukan fermentasi. Kemarin saya jual 29,000 kadar 10" lanjutnya. Andi Asrul menyarankan untuk tidak bergantung pada buyer besar, "lakukan terobosan baru dengan mengolah biji Kakao sendiri menjadi produk jadi (cokelat)" ucapnya. Para petani juga berharap semoga masa pandemi ini segera berakhir. Agar orang-orang memiliki kebijakan membuat program bersama pihak buyer atau pembeli bisa terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi di lapangan. Sehingga petani lebih mudah berinteraksi ketika ada buyer yang ingin bermitra dengan petani, organisasi petani ataupun koperasi tani. "Kebanyakan petani sukses bukan karena keturunan bapaknya petani, tapi dia punya cita-cita jadi petani adalah pilihan sebuah profesi. Karena kebun adalah aset yg wajib dijaga, dikembangkan dan dipelihara," kata Achmad mengakhiri diskusi (5/6) |