![]() | Today | 342 |
![]() | Yesterday | 852 |
![]() | This week | 2954 |
![]() | Last week | 3715 |
![]() | This month | 18828 |
![]() | Last month | 25516 |
![]() | All days | 1088459 |
Sortasi Biji Kakao untuk Nilai Tambah |
JAKARTA-KAKAO INDONESIA. Banyak petani kakao yang belum melakukan sortasi. Sehingga biji kakao yang berukuran besar dengan yang kecil sering bercampur dan menurunkan nilai bean counting. Padahal dengan melakukan sortasi petani bisa mengkategorikan biji kakao ke dalam kategori premium ( bean counting < 90)atau yang biasa. Kegiatan sortasi ditujukan untuk mengelompokkan biji kakao berdasarkan ukuran fisiknya (tingkat mutu) dan sekaligus memisahkan kotoran-kotoran yang tercampur di dalamnya. Pekerjaan ini bisa dilakukan secara manual, namun idealnya dilakukan dengan mekanis. Mesin sortasi ukuran yang umum digunakan adalah jenis silinder berputar atau jenis datar bergetar. Mesin sortasi mempunyai tiga saringan yang memisahkan biji berdasarkan golongan mutu A, B dan C. Dimana mutu A memiliki kriteria biji besar, jumlah biji antara 85 – 90 per 100 g. Mutu B, medium, jumlah biji antara 95 – 110 per 100 g. Mutu C, kecil, jumlah biji di atas 120 per 100 g. Sedangkan mutu AA untuk biji dengan ukuran sangat besar dengan jumlah biji kurang dari 85 per 100 g. Dengan melakukan sortasi petani bisa memisahkan antara biji baik dengan yang biasa, sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih baik untuk mutu A sampai AA.
|