![]() | Today | 648 |
![]() | Yesterday | 348 |
![]() | This week | 2452 |
![]() | Last week | 2296 |
![]() | This month | 9973 |
![]() | Last month | 25867 |
![]() | All days | 1042237 |
Swiss Tidak Mengakui Kakao Indonesia |
MAMUJU-KAKAO INDONESIA. Ternyata cokelat Swiss yang terkenal itu juga menggunakan bahan baku dar Indonesia. Hanya saja negara tersebut tidak mengaku dan mungkin tidak menyadari kehadiran produk asal Indonesia tersebut. Setidak demikian hal yang ditemukan Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh pasca kunjungannya ke Swiss akhir April 2016 yang lalu. Ia sangat kecewa mendapati kenyataan Swiss tidak mengakui produk kakao Indonesia padahal Indonesia adalah salah satu pemasok terbesar kakao ke negeri itu. "Kakao yang diolah di negara Swiss adalah kakao dari negara Indonesia, namun ternyata negara itu tidak mengakuinya, setelah pemerintah di Sulawesi Barat berkunjung ke negara itu," kata Anwar. Belum lama ini pemerintah daerah Sulawesi Barat mengunjungi pabrik cokelat Calleir Nestle di kota Interlaken, Swiss, namun di sana malah mendapati Indonesia tidak terdaftar dan tidak dianggap sebagai pemasok kakao di pabrik ini. "Padahal pabrik tersebut mengolah kakao yang sebagian besar berasal dari Indonesia ini sangat mengecewakan," kata Anwar. Dalam kunjungan ke Swiss itu, pemerintah daerah Sulawesi Barat melihat langsung pembuatan cokelat yang siap saji dan mengunjungi museum sejarah masuknya kakao ke Eropa. "Beberapa negera terpajang di museum tersebut sebagai negara pemasok kakao di pabrik cokelat Callier Nestle namun nama Indonesia tidak terdaftar di museum tersebut, sedang sebagian besar kakao tersebut berasal dari Indonesia dan Sulawesi Barat adalah penghasil kakao terbesar di Indonesia," kata Anwar. "Akan dilaporkan ke Presiden Jokowi bahwa negara Swiss hanya mengakui Jepang dan Australia pemasok kakao sementara Indonesia tidak diakui," tegas Anwar. Padahal faktanya kedua negara tersebut tidak memiliki perkebunan kakao. Sumber: Antara
|